Robot buatan anak perusahaan Google, Boston Dynamics, tengah diuji coba oleh lembaga militer angkatan laut Amerika Serikat.
Robot prototipe yang dinamai "Spot" tersebut memang diproyeksikan Marinir AS untuk mendukung operasi militer.
"Menurut saya, robot seperti Spot bisa digunakan untuk mengintai atau mengangkut barang perang," kata pembuat robot Boston Dynamics, Ben Swiling.
Sebagaimana tertera pada situs resmi militer AS dan dihimpun KompasTekno, Senin (23/11/2015), uji coba yang dilakukan meliputi kemampuan beroperasi di berbagai medan, seperti bukit, hutan, dan perkotaan.
Marinir juga melatih Spot untuk mengidentifikasi musuh.
Semua itu dilakukan dengan kontrol via laptop atau video game. Kontrol tersebut bisa dioperasikan dengan jarak terpaut hingga 500 meter dari robot.
Menurut Swiling, mengendalikan Spot sangatlah mudah. "Anak empat tahun pun bisa mengoperasikannya," kata dia.
Robot berukuran 160 pon tersebut bukanlah yang pertama diproyeksikan untuk mendukung lembaga militer. Sebelumnya, ada robot bertajuk "LS3" dan "BigDog".
Namun, Spot diklaim merupakan versi yang lebih cepat, tangguh dan efisien untuk dioperasikan.
Terlebih, menurut Swiling, di saat-saat dan medan-medan tertentu, ada baiknya militer terlebih dahulu menurunkan pasukan robot ketimbang manusia.
"Robot tak bisa mati. Untuk beberapa medan berbahaya, tentu tak ada yang ingin mengorbankan manusia," ia menjelaskan. (Kompas)